22/03/11

WFO : Well Formed Outcome

WFO - Well Formed Outcome (hasil yang diinginkan).

WFO, dalam teknik ini kita harus jelas sejelas jelasnya mengenai waktu, tempat dan visualisasinya.Sebagai contoh yg dilakukan Torpedo_Joe, kita bahas saja karena ini contoh real yang sudah dilakukan dan terbukti.Waktunya harus jelas kapan. Dalam melakukan WFO waktu hal yang diinginkan harus jelas dan pasti. Namun demikian kita harus bisa membedakan tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
  • Tujuan jangka pendek misalkan besok kita akan mengerjakan test pukul 7:15 tanggal 21 November 2010 dengan mendapat nilai 100.
     
  • Tujuan jangka panjang misalkan pada tanggal 21 November 2011 saya akan mempunyai bisnis travel pesawat terbang di Jakarta.

Jangan melakukan WFO tanpa melakukan perhitungan waktu yg tepat.

WFO berbeda dengan GOAL. Goal mengacu pada target. Sedangkan WFO disusun, direncanakan dan direalisasikan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menyusun Well-Formed Outcomes (WFO) atau Hasil yang disusun dan direncanakan.
  • Dinyatakan secara positif.
    Menyatakan outcome secara positif akan lebih bermanfaat. Hindari menggunakan kata jangan, tidak, tak, dll, karena pikiran bawah sadar tidak memproses kata negasi. Misal kita mengatakan "saya tidak ingin mendapatkan nasib sial hari ini" (kalimat negatif), maka pertanyaannya adalah jika kita tidak ingin mendapatkan nasib sial maka apa yang agan inginkan? "Saya ingin mendapatkan keberuntungan besar hari ini" (kalimat positif)
  • Spesifik
    Outcome harus spesifik, kapan direalisasikan? dimana? bersama siapa? berapa jumlahnya? harganya berapa? bagaimana didapatkan?
  • Dapat dibuktikan secara berbasis Inderawi
    Definisikan outcome dalam minimal 3 representasi (Visual, Audio, Kinestetik) se-spesifik mungkin. Sehingga akan langsung mengarahkan pikiran kepada outcome tersebut. Misal kita ingin mobil mewah, maka buktinya adalah STNK dan BPKB serta mobilnya maka kita bayangkan, dengar dan rasakan bukti-bukti tersebut. Misal kita bisa membayangkan naik mobil tersebut sambil memegang STNK dan BPKB atas nama kita; mendengarkan suara mesinnya; dan merasakan empuknya jok mobil dan merasakan memegang setir mobilnya.
  • Berada dalam kontrol pemilik outcome
    Dari pada menyebutkan "Saya ingin istri/pacar saya lebih mencintai saya" akan jauh lebih baik bila disebutkan "Saya memiliki waktu luang yang banyak bersama istri/pacar saya untuk membagikan kasih sayang". Karena kitalah yang memiliki outcome maka kontrol, perilaku, dan perasaan kita yang bertanggungjawab dalam memulai dan menjaga kelangsungan outcome tersebut.
  • Ekologis dengan kondisi Internal dan Eksternal
    Secara Internal : Seluruh bagian dari diri kita (part) mendukung terciptanya outcome tersebut. Contoh, outcomenya adalah berhenti merokok, bila ada bagian dari diri kita takut bila outcome tsb tercapai akan kehilangan teman, tidak bisa rileks, dll maka outcome tersebut belum ekologis secara internal.
    Secara Eksternal : Outcome tersebut harus menjaga ekosistem dari pemilik outcome. Bagaimana efek dari outcome tersebut terhadap keluarga, teman, kerabat, pekerjaan, lingkungan, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar